5 Bahaya Makan Makanan yang Dibakar Terlalu Sering

PalingMales.com - Apakah anda pecinta kuliner makan makanan yang mana cara pengolahannya dengan cara dibakar? Sebut saja sate ayam, ikan bakar, ayam bakar, sosis bakar dan banyak jenis makanan lainnya. Mungkin mulai sekarang anda harus mulai kurangi frekuensi untuk menyantap makan - makanan tersebut.

Sebagaimana yang kita tahu dan tidak bisa kita pungkiri rasa makanan yang kita makan dengan cara dibakar tersebut sangatlah nikmat dan melezatkan, terlebih bila kita menikmatinya bersama keluarga dan kerabat tercinta.
5 Bahaya Makan Makanan yang Dibakar Terlalu Sering
Photo : Sate Ayam yang Dibakar




.
Namun, beberapa studi penelitian yang beredar di dunia maya menerangkan apabila terlalu banyak kita mengkonsumsi makanan yang dibakar tersebut ternyata tidak baik bagi kesehatan tubuh kita.

Berikut ini beberapa bahaya dan dampak yang siap mengintai tubuh kita sewaktu - waktu jika kita terlalu sering menerima asupan makanan yang dibakar, diantaranya sebagai berikut :

1. Dapat Menyebabkan Penyakit Kanker

Senyawa yang bernama Hidrokarbon aromatik polisiklik (PAH) dan Amina heterosiklik (HCA) yang dibentuk oleh arang atau kayu untuk memanggang daging. Dua senyawa merupakan senyawa yang mampu meningkatkan resiko timbulnya kanker dalam tubuh manusia.

Untuk mengurangi resiko ini, ada baiknya kita Memasak (merebus) sebelum dipanggang. Sehingga panas yang dihasilkan dapan menghilangkan lemak daging. Lebih sedikit pula lemak yang menetes saat dipanggang yang akan membentuk asap.

2. Bahaya Zat Karsinogen

Masih berhubungan dengan poin satu diatas, membakar daging dengan beraneka macam bumbu rempah di dalamnya memang sungguh nikmat dan menciptakan rasa yang lezat bagi penikmatnya. Namun tahukah anda terlalu banyak bumbu yang dicampurkan akan meningkatkan resiko munculnya Karsinogen (Salah satu senyawa penyebab Kanker).

Gunakan bumbu yang sederhana saja dan Usaha jangan membuat bumbu yang lebih tebal disalah satu bagian karena dikhawatirkan akan membuat bagian tersebut gosong. Gosongnya itulah nantinya tidak baik bagi tubuh kita jika terlalu kita konsumsinya.

3. Hilangnya kandungan Gizi

Sebagian besar daging seperti daging ayam, sapi maupun daging kambing mengandung protein. Dimana protein hewani kita butuhkan sebagai sumber energi bagi tubuh manusia. Bila kandungan protein dalam daging yang terbakar tersebut hilang karena suhu pembakaran yang tinggi maka, secara tidak langsung kita hanya memakan ampasnya saja tanpa ada andungan gizi terutama protein di dalamnya.

Lebih baik membakar daging dalam suhu rendah dalam jangka waktu yang lama. Sehingga konsentrasi masaknya menjadi lebih merata di semua bagian daging.

4. Berpotensi Masih adanya Cacing Di Dalam Daging

Terlebih jika kita tidak waspada dan teliti memilih daging yang akan kita bakar. Hal ini dapat berpotensi masih hidupnya binatang cacing maupun larva / telur cacing di dalam daging tersebut. Kita tidak tahu seberapa besar ukuran cacing di dalam daging yang kita bakar. Ada yang bisa dilihat dengan mata telanjang, namun ada yang membutuhkan mikroskop untuk bisa melihatnya.

Pilihlah daging merah yang segar. Usahakan cuci bersih daging yang akan kita bakar tersebut. Hindari konsumsi daging mentah. Dan usahakan masak terlebih dahulu daging tersebut minimal di suhu 65 derajat celcius untuk membunuh dan membasmi cacing - cacing tersebut.

5. Naiknya Kadar Asam Lambung

Makan - makanan yang dibakar tentu membutuhkan waktu yang tidak sedikit agar tubuh atau organ pencernaan kita mampu menecernanya dengan sempurna. Bagi penderita maag atau lambung sangat tidak disarankan memakan makanan yang dibakar terlalu sering karena berpotensi tinggi meningkatkan konsentrasi asam lambung dalam tubuh.  

Jangan lupa juga untuk memperhatikan alat - alat yang digunakan untuk membakar daging, karena sering dijumpai alat - alat yang terbuat dari besi tersebut sudah berkarat dan tentu saja sangat tidak baik bagi kesehatan. Oleh karena itu, kita harus pandai dalam memilih dan mengolah makanan yang akan kita konsumsi. Supaya gizi serta nutrisi yang terkandung didalamnya tidak hilang di dalamnya. Sekian dan semoga bermanfaat.

Share this

Add Comments